Siapa yang tidak tahu istilah “murid kesayangan atau anak bawang”? Mungkin pun Anda pernah merasakannya ketika masa-masa sekolah. Anak bawang ini biasa diidentikkan dengan siswa yang sering diagung-agungkan guru, bahkan ketika salah pun masih saja tetap dibela.
Apa penyebab utama adanya fenomena si Anak Bawang ini? Biasanya terjadi karena si anak adalah siswa berprestasi walaupun sebenarnya tidak semuanya bermotif seperti ini.
Namun yang ingin saya bahas disini bukan mengenai si Anak Bawang tetapi guru yang bersangkutan. Sebagai seorang guru sudah seharusnya dapat membagi perhatian pada anak didiknya secara merata. Menurut John W. Santrock (2004) dalam bukunya Educational Psychology menyatakan bahwa guru seharusnya memiliki cara mengajar yang efektif, yaitu:
1. Pengetahuan dan Keahlian Profesional
· Penguasaan Materi Pelajaran
· Strategi Pengajaran
· Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
· Keahlian Manajemen Kelas
· Keahlian Motivasional
· Keahlian Komunikasi
· Keahlian Teknologi
2. Komitmen dan Motivasi
Nyatanya dalam kehidupan sehari-hari banyak guru umumnya di Indonesia memiliki seorang murid kesayangan di tiap kelas yang dimasukinya. Apakah dapat kita simpulkan mereka guru yang buruk? Yang suka “pilih kasih”?
Jika kita lihat dari beberapa kriteria di atas, apa yang tidak dimiliki guru tersebut? Jawabannya ada di atas atau memang sifat bawaan si guru yang suka pilih kasih?
Sebagai seorang guru yang hanya seorang manusia biasa tentu menyukai murid-murid yang pintar dan aktif di kelas, berperilaku baik dan memiliki integritas yang baik dalam kelasnya. Tapi bagaimana dengan murid lain yang biasanya nakal dan “lamban” dalam mengikuti proses belajar? Guru tidak boleh lupa akan tujuan utama pekerjaan yang diembannya sebagai tenaga pengajar. Anak disekolahkan karena memang tidak tahu, sehingga butuh pengajaran. Sudah sepatutnya guru dapat membuat murid-murid senang belajar, memotivasi dengan advice yang membangun, pandai-pandai membangun suasana yang baik dalam belajar singkatnya guru perlu memiliki criteria-kriteria yang tela disebutkan Santrock.
Memang sudah banyak sekolah dengan system kelas unggulan/plus dan akselerasi dicanangkan untuk mengelompokkan murid di kelas yang seharusnya dia berada untuk mengatasi fenomena ini. Tapi “Masih ada langit di atas langit”. Masih ada juara 1 di antara orang-orang terpilih dalam kelas terbaik itu bukan? Jadi, sekalipun sudah begitu sebaiknya guru tetap memperhatikan murid-murid lain.
Masih dalam buku Santrock, ada beberapa citra guru yang biasa disukai murid, yaitu:
Punya selera humor
Membuat kelas menjadi menarik
Menguasai mata pelajaran
Menerangkan secara jelas
Mau meluangkan waktu untuk membantu murid
BERSIKAP ADIL KEPADA MURID
Memperlakukan murid seperti orang dewasa
Berhubungan baik dengan murid, dan
TIDAK PILIH KASIH
0 komentar:
Posting Komentar