skip to main |
skip to sidebar
Selasa, 10 April 2012
Labels
- kelompok 1 (1)
- kelompok 2 (1)
- Micro Teaching Paedagogi (1)
- MicroTeaching Paedagogi (1)
- Paedagogi (8)
- PaedagoginPertemuan II (1)
- Pedagogi (1)
- Testimoni UTS Paedagogi (1)
- Tugas Individu Spesial (1)
- Tugas Mini Proyek (1)
- UTS Paedagogi (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
Pengikut
Born This Way
Born this way |
This MP3 was found at Dilandau MP3 |
6 komentar:
1. Apa yang dapat adinda jelaskan sehubungan dengan Pedagogi Modern? lalu beri ilustrasi bandingan antara proses pembelajaran yang adinda dapatkan saat perkuliah dengan uraian teori tersebut.
Menurut saya pedagogi modern adalah suatu pengembangan dari pedagogi tradisional yang hanya menekankan pada seni mengajar. Sehingga pedagogi modern memiliki dimensi-dimensi yang memberikan penekanannya kedua belah pihak yanitu guru dan murid, beserta pergerakan paradigm ke arah yang lebih aplikatif, fleksibel, dan mandiri. Adapun dimensi tersebut mencakup:
a) Pengajaran. Pedagogi modern tidak lagi menggunakan kata mengajar. Kata mengajar lebih menekankan pada posisi guru yang secara mutlak mengajarkan apa yang ia tahu kepada para muridnya. Sedangkan pengajaran berarti adanya suatu proses transformasi ide ataupun konten pengetahuan yang dimiliki, kemudian merangsang, mengawasi, dan memfasilitasi pengemabnagn siswanya untuk mencapai target yang telah disusun sebelumnya oleh guru. Guru tidak lagi hanya sekedar mengajarkan apa yang menjadi target pencapaian, namun semuanya melalui serangkaian proses di atas.
b) Belajar. Dalam dimensi ini, pedagogi modern menekankan bahwa posisi si pembelajar bukan hanya siswa namun juga gurunya. Seiring perjalanan waktu, pengajaran yang dilakukan guru akan membuahkan suatu keterampilan yang semakin meningkat dan mumpuni dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik. Selama proses pengajaran yang ia lakukan akan terjadi proses pembelajaran juga sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan proses pengajaran tersebut. Dari sisi siswa sendiri, belajar berarti proses mereka mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan. Pedagogi modern menuntut adanya kemandirian untuk dapat mengambil esensi pengajaran yang dilakukan oleh guru. Seperti telah disebutkan sebelumnya, guru hanya transformasi pengetahuan dengan melakukan rangsangan, pengawasan, dan memfasilitasi pengembangan sisiwa dalam mencapai tujuannya. Sehingga tugas siswa untuk dapat belajar mandiri. Dari sini mereka akan mampu mengetahui proses belajar mereka sendiri, metakognisi, dan cara baru dalam baredaptasi.
Sehingga pedagogi modern menggabungkan alternative strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki hubungan dengan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada semua pelajaran.
Dari defenisi pedagogi modern di atas jika dihubungkan dengan proses belajar di kelas pedagogi adalah bahwa pedagogi modern dapat diterapkan dalam kelas pedagogi yang nyatanya mahasiswanya sudah bukan anak-anak lagi. Mengapa hal ini dapat terjadi? Karena ada dimensi pedagogi modern yang sifatnya fleksibel pada umur belajar. Belajar merupakan suatu proses seumur hidup yang kontinum.
Dalam kelas pedagogi yang telah berlangsung selama setengah semester, pengampu tidak mentah-mentah memberikan konten pertemuan pada mahasiswa. Kami dituntut mencari tahu sendiri dengan apa yang telah dialami selama kelas, kemudian menggunakan bahan yang ada, sehingga tak jarang pengampu meminta testimony maupun postingan blog yang menyatakan pendapat kami mengenai esensi kuliah. Pengampu merangsang kami untuk aktif, sensitive dengan keadaan. Dari sana kami mencoba untuk belajar sendiri. Tuntutan kemandirian pada kelas pedagogi telah menunjukkan adanya suatu praktek pedagogi modern.
Selain itu pengampu juga ikut belajar bersama kami. Misalnya ketika mencoba salah satu kuliah online dengan menggunakan akun usu.ac.id. biasanya kuliah online dilakukan lewat gmail. Namun ternyata roomchat tidak tersedia. Kami semua terus mencoba tak terkecuali pengampu. Hingga akhirnya salah seorang dari kami dapat menemukannya.
Dalam proses pengajarannya sendiri yang dihubungkan dengan pedagogi modern, cara pengampu melakukan proses pengajaran yang berbeda dengan dosen lainnya seperti online, kemudian bagaimana ia mencoba melimpahkan suatu tugas yang menuntut kemandirian belajar namun masih dalam bimbingan, arahan, dan pengawasannya hingga mencapai target perkuliahan merupakan pencerminan proses pengajaran dalam pedagogi modern yang saya ketahui.
2. jelaskan tentang konsep micro teaching kelompok adinda. Kemudian sertakan kajian teori yang mendukung menurut pendapat pribadi anda.
Konsep yang kami gunakan pada saat microteaching mengacu pada beberapa prinsip pedagogis seperti mengadakan proses yang terstruktur berdasarkan kebutuhan peserta didik dan tuntuta zaman. Kami menyusun bahan ajar dengan sistematis dan tetap memperhatikan konten-konten penting untuk anak seumuran mereka. Kami juga mempertimbangkan dan memahami latar belakang dan gaya belajar pilihan, berhubung kelompok yang kami jadikan praktek microteaching adalah anak-anak dari sekolah minggu dengan pendidikan kelas III-V SD. Dari observasi yang dilakukan kemudian kami memutuskan untuk melakukan teacher centered mengingat waktu yang singkat ketika mengajar dan latar belakang pendidikan mereka tersebut. Ini merupakan aplikasi pernyataan bahwa setiap strategi guru didasari pada paradigm yang berbeda. Asumsi yang mendasari adalah bahwa pembelajaran yang lebih baik akan terjadi ketika guru mendapatkan pemahaman prima mengenai bagaimana kegiatan belajar terjadi. Sehingga kinerja guru akan efektif bila ia sadar memilih untuk menggunakan strategi mengajar yang akan dia gunakan. Pembelajaran yang digunakan salah satu praktek dari pembelajaran berbasis atau berpusat pada minat siswa belajar dan rasa ingin tahu mereka seperti program keterampilan atau kegiatan ekstra kelas. Disebut ekstra kelas karena mereka tidak melakukan proses belajar dalam lingkup sekolah.
Konsep selanjutnya adalah pengajar yang cerdas. Pengajar yang cerdas adalah pengajar yang mencerminkan keterpelajaran, integritas pribadi, dan kemampuan berkomunikasi dengan siswa. Kami berusaha memprovokasi dan menginspriasi mereka dengan baik. Berkomunikasi dengan orang muda harus mampu menikmati antusiasme yang berarti kami harus siap dan sabar dalam menghadapi hujanan pertanyaan yang akan diajukan oleh mereka di tengah-tengah suasana berisik dan intens bagi mereka untuk tumbuh menjadi dewasa. Hal itu berarti menjadi seorang guru harus memiliki kemampuan berempati, melihat situasi siswa dengan situasi dirinya. Sebagai komunikator yang unggul guru juga harus menunjukkan keterampilan perencanaan yang baik, mendengarkan dengan penuh perhatian, bersemangat dan menunjukkan keakraban, memanfaatkan alat pembelajaran secara tepat dan efektif, mampu menyederhanakan dan menjelaskan materi pembelajaran yang kompleks.
Selain itu guru yang baik adalah guru yang dapat berimprovisasi. Guru harus jeli menaanggapi keadaan kelas. Ketika kelas mulai tidak kondusif, guru harus mampu mengubah strategi alternatif sementara untuk mengembalikan suasana. Misalnya ketika ia melihat murid sudah mulai bosan dan ribut karena asik berceramah, cobalah membuat suatu permainan atau diskusi yang menarik minat mereka untuk tetap focus pada pelajaran. Beginilah konsep yang akan kami coba berikan. Selain memberi materi kami akan memberi games kecil-kecilan pada mereka agar tidak membosankan dan monoton.
Meskipun belum menjadi seorang guru, kami berusaha menunjukkan keterpelajaran seorang mahasiswa intelek yang siap terjun ke lapangan untuk melakukan proses pengajaran dengan percaya diri, tetap sopan, jujur dalam memberikan fakta dan data.
Kemudian konsep pedagogi modern yang kami gunakan merupakan penggabungan alternative strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual dan pembentukan lingkungan kelas yang kondusif. Pedagogi modern menekankan pada pembelajaran guru dan siswa. Guru tidak hanya tranformasi ilmu yang diketahui namun ikut belajar dari anak-anak, mendidik dan membina mereka.
Dari semua penjabaran di atas dilakukanlah pedagogi praktis yang merupakan aplikasi dari berbagai teori pedagogi yang ada. Begitulah konsep microteaching dan kajian teori yang kami gunakan ibu.
3. Coba beri ilustrasi konkrit sehubungan pernyataan adinda ini : Asumsi yang mendasari adalah bahwa pembelajaran yang lebih baik akan terjadi ketika guru mendapatkan pemahaman prima mengenai bagaimana kegiatan belajar terjadi. Sehingga kinerja guru akan efektif bila ia sadar memilih untuk menggunakan strategi mengajar yang akan dia gunakan. Pembelajaran yang digunakan salah satu praktek dari pembelajaran berbasis atau berpusat pada minat siswa belajar dan rasa ingin tahu mereka seperti program keterampilan atau kegiatan ekstra kelas. Disebut ekstra kelas karena mereka tidak melakukan proses belajar dalam lingkup sekolah.
Ilustrasi konkrit pernyataannya seperti ini bu, mereka adalah anak-anak sekolah minggu dari salah seorang anggota kelompok yang sudah mengetahui beberapa sifat-sifat mereka, mengetahui latar belakang pendidikan formal mereka, bagaimana minat mereka. Nah, dari berbagai hasil observasinya selama ini, kami merancang suatu model pembelajaran yang sesuai dengan mereka. Dengan kami mengetahui strategi yang akan digunakan dan mempertimbangkan keadaan mereka tentunya proses pembelajaran yang akan kami berikan akan lebih efektif. Logikanya, kami ingin melakukan proses pengajaran tapi tidak tahu mau berbuat apa, atau mengajar tanpa tahu latar belakang mereka mungkin micro taching kami berjalan tapi tidak mulus dan hasilnya tidak baik. Kembali ke penekanan dari pernyataan tadi: lebih baik. Rancangan microteaching yang sistematis tentunya akan membuat kami berjalan pada “track” yang telah kami buat agar tidak menyimpang dari yang seharusnya. Kemudian ilustrasi dari program pembelajaran dari program keterampilan dan belajar ekstra-kelas. Kembali ke hasil observasi kami tadi. Kami mengajari mereka keterampilan berbahasa Inggris dan bernyanyi yang tidak kami lakukan di dalam kelas seperti di sekolah. Mereka senang berbahasa Inggris dan bernyanyi. Pemilihan materi juga kami pertimbangkan dari sisi kami yang akan mengadakan proses pengajaran. Tentunya kami juga tidak asal-asalan mengajar sesuatu yang kami tidak bisa atau juga di atas kemampuan mereka.
Posting Komentar